KONSEP DASAR MEKANIKA
FLUIDA
Mekanika
fluida sudah dipelajari sejak 200 SM dimulai dari Archimedes (287-212 SM)
dengan menetapkan prinsip dasar gaya apung dan peristiwa benda mengapung di
air,lalu Galileo Galilei (1564-1642) melakukan berbagai eksperimen hidrolika
dan melakukan banyak revisi dari archimedes.Blaise Pascal, tentang
prinsip-prinsp barometer, dan mesin tekan hidrolik. Isaac Newton, meneliti
aspek fluida dan gesekan, inersia fluida dan gelombang. dan ahli lainya
misalnya Bernouli, Batista Venturi, Henri Navier, Lewis ferry Moody sampai
Heinrich Blasius seoarang murid Ludwig Prandtl yang menunjukkan bahwa hambatan
pipa berhubungan dengan bilangan reynold. perkembangan mekanika begitu besar,
karena itu dasar-dasar untuk mekanika fluida perlu dipahami lebih jelas lagi
agar tidak salah pengertian bila mau menuruskan karya diantara orang-orang
tersebut.
Pengertian
dasar Mekanika Fluida,
Dapat kita
artikan sebagai ilmu yang mempelajari fluida baik pada kondisi diam, bergerak
maupun linkungan yang membatasinya. dlihat dari pengertian diatas, hukum dasar
untuk menganalisa fluida adalah
(1) fluid statics (fluids
dalam kondisi diam),
(2) momentum and energy
analyses (fluids dalam kondisi bergerak),
(3) viscous effects and all
sections considering pressure forces(pengaruh fluida pada kondisi batas.
Macroscopic
Point of View dalam memahami konsep aliran fluida yang dibahas disini adalah
pandangan secara machroscopic, sehingga fluida dianggap sebagai satu kesatuan
yang solid tanpa melihat kondisi fluida secara micro.
1. Persamaan Dasar Flow Dynamic
- Energy Equation (The Fist Law of Thermodynamics)
- Continuity Equation
- Equation of Motion
Persamaan energy
q + w = du + d(p * v) + d(V^2 / 2/ g) + d(h)
dengan ,
q : Heat added per mass of flowing fluid
w : Work added per mass of flowing fluid
u: Internal Energy
p: Static Pressure
v: Specific Volume
V: Fluid Velocity
h : Elevation Head
Persamaan Kontinuitas
W / A = V / v
q + w = du + d(p * v) + d(V^2 / 2/ g) + d(h)
dengan ,
q : Heat added per mass of flowing fluid
w : Work added per mass of flowing fluid
u: Internal Energy
p: Static Pressure
v: Specific Volume
V: Fluid Velocity
h : Elevation Head
Persamaan Kontinuitas
W / A = V / v
dengan,
W: Mass flow rate, kg/sec
v: Specific volume, m3/kg
V: Fluid velocity, m/sec
A: Flow path area, m2
persamaan gerak, equation of motion
v: Specific volume, m3/kg
V: Fluid velocity, m/sec
A: Flow path area, m2
persamaan gerak, equation of motion
A *
dP = T * 3.14 * D * dL + W * dV / g
dengan
A: Flow path area
dP: Pressure difference
T: Wall Shear Stress
dL: Duct length
D: Hydraulic diameter of duct
g: Gravity acceleration
W: Mass flow rate
dV: Velocity difference
Prinsip Dasar Fluida :
Beberapa pernyataan penting tentang fluida
dengan
A: Flow path area
dP: Pressure difference
T: Wall Shear Stress
dL: Duct length
D: Hydraulic diameter of duct
g: Gravity acceleration
W: Mass flow rate
dV: Velocity difference
Prinsip Dasar Fluida :
Beberapa pernyataan penting tentang fluida
"
Fluida seperti air dan udara akan
berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh tegangan geser"
(Bruce R Munsen, Fluid Mechanics)
jadi tanpa adanya suatu gaya yang menyebabkan teganan geser, maka fluida akan dalam kondisi diam
jadi tanpa adanya suatu gaya yang menyebabkan teganan geser, maka fluida akan dalam kondisi diam
"Karateristik fluida dapat digambarkan
secara kualitatif dengan besaran-besaran dasar seperti panjang, massa dan waktu"
(Bruce R Munsen,
Fluid Mechanics)
"
Viskositas sangat sensitif pada
fluida"
seperti kita ketahui, viskositas fluida
berpengaruh besar terhadap gaya yang dibutuhkan utnuk menggerakkan fluida,
berpengaruh juga pada sifat dasar fluida tersebut, berpengaruh juga terhadap
kekuatan. dan lainnya,
0 komentar:
Posting Komentar